Selasa, 28 Januari 2025

⋆⁺₊❅๐•‚๐•–๐•Ÿ๐•’๐•๐•š โ„™๐•–๐•Ÿ๐•ช๐•’๐•œ๐•š๐•ฅ ๐•๐•’๐•Ÿ๐•ฅ๐•ฆ๐•Ÿ๐•˜.࿐ ࿔

 


 Penyakit jantung adalah gangguan yang terjadi akibat terganggunya fungsi jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung dipengaruhi oleh usia, penyakit bawaan, penyakit kronis, berat badan berlebih hingga kebiasaan buruk, seperti merokok, pola makan tidak sehat, kurangnya melakukan aktivitas fisik.

 Ada banyak jenis masalah pada jantung. Namun, penyakit jantung paling umum menyerang masyarakat Indonesia, di antaranya:

  • Aritmia (gangguan irama jantung)
  • Penyakit jantung koroner
  • Penyakit jantung bawaan
  • Gagal jantung
  • Endokarditis (peradangan pada lapisan jantung)

 Setiap gejala penyakit jantung yang dirasakan akan berbeda-beda. Salah satunya penyakit jantung bawaan dapat menyebabkan bengkak pada kaki, daerah perut atau daerah sekitar mata, sesak napas saat menyusui, dan berat badan sulit bertambah saat bayi. Selain wawancara medis yang dilakukan oleh dokter dan tes kesehatan jantung, gejala spesifik pada keluhan jantung akan menentukan diagnosis. Terapi yang diberikan akan berbeda-beda bergantung pada penyebab yang mendasarinya.

 Terapi bervariasi mulai dari pemberian obat-obatan, tindakan bedah atau terapi medis lainnya, selain itu mengubah kebiasaan hidup pasien akan membantu dalam proses pengobatan.

Penyebab Penyakit Jantung

 Penyakit jantung memiliki penyebab dan faktor risiko yang berbeda-beda. Adanya riwayat penyakit seperti kolesterol tinggi, hipertensi hingga diabetes berisiko tinggi menimbulkan penyakit jantung. Selain itu, pola hidup yang tidak teratur dan kebiasaan yang tidak sehat, juga meningkatkan terbentuknya gangguan ini. Beberapa penyebab penyakit jantung, bila dikaji berdasarkan jenis penyakitnya sebagai berikut:

 1. Penyakit jantung bawaan

 Penyakit jantung bawaan terjadi karena masalah dalam perkembangan organ jantung sejak bayi dalam kandungan. Penyebabnya bisa karena faktor genetik, ibu mengalami infeksi selama kehamilan, atau paparan zat berbahaya seperti alkohol.

 2. Penyakit jantung koroner

 Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penumpukan plak (lemak, kolesterol, dan zat lain) di dinding pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung yang menyebabkan penyempitan sekaligus menghambat aliran darah ke jantung.

 3. Aritmia

 Aritmia terjadi saat sinyal listrik yang mengatur detak jantung terganggu disebabkan oleh tekanan darah tinggi, serangan jantung, atau ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.

 4. Gagal jantung

 Gagal jantung akibat ketidakmampuan jantung memompa darah secara efektif, kerusakan jantung menjadi salah satu pemicunya.

 5. Endokarditis

 Endokarditis (peradangan pada lapisan jantung) disebabkan oleh infeksi bakteri atau kuman lain yang masuk ke dalam aliran darah dan menyerang lapisan dalam jantung (endokardium), terutama katup jantung.

Faktor Risiko Penyakit Jantung 

Beberapa faktor risiko berikut berpotensi meningkatkan kemungkinan mengalami penyakit jantung, termasuk:

  • Riwayat keluarga: Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat dua kali lebih besar pada orang dengan riwayat keluarga dekat terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.
  • Umur: Usia lanjut lebih rentan terkena penyakit jantung, terutama pria di atas 55 tahun dan wanita di atas 65 tahun.
  • Jenis kelamin: Laki-laki lebih berpotensi memiliki penyakit jantung dan pembuluh darah dibandingkan perempuan.
  • Hipertensi: Tekanan darah yang tinggi dan tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit jantung, Pasien dengan tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan tekanan diastolik 85-89 mmHg 2 kali lebih besar terkena penyakit jantung dan pembuluh darah dibandingkan dengan tekanan darah dibawah 120/80 mmHg.
  • Merokok: Bahan yang terkandung pada rokok dapat merusak jantung. Nikotin dan karbon monoksida, contohnya menyebabkan penurunan kadar oksigen ke jantung, peningkatan penggumpalan darah, hingga kerusakan endotel pembuluh darah koroner.
  • Dislipidemia (metabolisme lemak yang abnormal): Peningkatan kadar kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) menyebabkan pembentukan plak di dinding arteri, yang bisa menyempitkan atau menyumbat aliran darah, dan penurunan kadar kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein) dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Nilai kolesterol total plasma harus < 190mg / dL dan LDL < 115 mg / dL yang dianjurkan untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
  • Diabetes melitus: Peningkatan kadar gula darah pada pasien yang mengalami diabetes dapat mengalami kerusakan pembuluh darah dan peningkatan risiko serangan jantung.
  • Obesitas: Penumpukan lemak pada pasien obesitas akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Lingkar perut 290 cm untuk laki- laki dan ≥80 cm untuk perempuan (obesitas sentral) akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
  • Kurang aktivitas fisik: Aktivitas fisik dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi kerja jantung, mengurangi keluhan nyeri dada atau angina pektoris, dan penyempitan pembuluh darah koroner.
  • Pola makan: Penyakit degeneratif lebih mudah berkembang pada orang yang tidak memiliki pola makan yang teratur dan sehat. Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak, protein dan garam yang tinggi lebih mudah menyebabkan terjadinya obesitas, peningkatan kadar kolesterol yang berpengaruh terhadap penyakit jantung.
  • Stres: Stres akan menstimulasi pelepasan kortisol dan adrenalin yang memicu peningkatan tekanan darah, peradangan sistemik yang terbentuk akibat stres dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan pembentukan plak atau aterosklerosis.

Gejala Penyakit Jantung 

 Gejala yang terjadi pada penderita penyakit jantung akan berbeda sesuai dengan jenisnya. Berikut beberapa gejala spesifik keluhan jantung menurut jenisnya, antara lain:

 1. Penyakit jantung bawaan

  • Kulit biru atau abu-abu
  • Pembengkakan pada kaki, daerah perut atau daerah sekitar mata
  • Sesak napas saat menyusui
  • Berat badan bayi sulit bertambah
  • Sesak napas saat berolahraga atau beraktivitas
  • Mudah lelah saat beraktivitas

2. Penyakit jantung koroner (PJK)

  • Nyeri dada, rasa ditekan, berat, atau terbakar di dada, bisa menjalar ke lengan kiri, punggung, atau rahang.
  • Sesak napas
  • Keringat dingin
  • Mual dan muntah

3. Aritmia (gangguan irama jantung)

  • Nyeri jantung
  • Pusing
  • Jantung berdetak sangat cepat atau tidak teratur
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas

4. Gagal jantung

  • Sesak napas saat aktivitas fisik
  • Bengkak di kaki, pergelangan kaki, atau perut
  • Merasa sangat lelah 
  • Batuk yang diikuti dahak yang berwarna merah muda

5. Endokarditis (peradangan pada lapisan jantung)

  • Keringat malam
  • Nyeri otot dan sendi
  • Bintik-bintik merah
  • Merasa sangat lelah

 Gejala yang muncul dapat berbeda-beda. Ada pula yang mengalami gejala yang tidak disebutkan di atas. Contohnya,gejala penyakit jantung pada wanitasering kali berbeda dengan pria.

 Tes akan mengharuskan pasien melakukan aktivitas fisik (seperti berlari di treadmill), atau pemberian obat yang dapat meningkatkan kerja jantung. Lalu, hasil dari tes ini akan melihat apakah jantung berfungsi saat berada di bawah stres, membantu mendeteksi penyakit jantung koroner.

Pengobatan Penyakit Jantung 

 Pengobatan penyakit jantung akan berbeda-beda untuk setiap individu, hal ini akan dipengaruhi oleh jenisnya dan stase keparahan penyakit. Berikut pendekatan pengobatan yang dianjurkan pada beberapa jenis penyakit jantung, berikut:

1. Penyakit jantung koroner (PJK)

 Pemberian obat-obatan seperti aspirin (aspilet) 80 mg untuk mengurangi risiko pembentukan bekuan darah. Obat golongan Statin (Simvastatin, Atorvastatin, Rosuvastatin) untuk menurunkan kadar kolesterol dan obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah. Pengobatan jantung koronerdapat disertai dengan melakukan perubahan kebiasaan seperti diet, olahraga teratur dan berhenti merokok.

2. Gagal jantung

 Terapi oksigen yang diberikan melalui nasal (hidung) dengan dosis 2-4 liter per menit. Obat-obatan seperti furosemid dengan dosis awal 40 mg atau 2,5 kali dosis sebelumnya untuk mengurangi beban cairan pada jantung. Nitrogliserin Infus dengan dosis awal 5 mikrogram per menit pada saat tekanan darah sistolik lebih dari 110 mmHg. Dobutamin untuk kontraksi jantung pada tekanan darah rendah. Dopamine/Noradrenalin jika tekanan darah sangat rendah (<80 mmHg) dan digoksin.

3. Aritmia (gangguan irama jantung)

 Penggunaan obat antiaritmia seperti amiodaron atau beta-blocker. Terapi ablasi untuk menghilangkan jalur listrik abnormal pada jantung yang menyebabkan aritmia. Pemasangan alat pacu jantung untuk mengatur irama jantung.

4. Penyakit jantung bawaan

 Bedah Jantung atau operasi jantung untuk memperbaiki struktur jantung yang abnormal. Kateterisasi jantung dan obat-obatan.

5. Endokarditis (peradangan pada lapisan jantung)

 Antibiotik seperti ampisilin dan vancomicin melalui suntikan intravena selama 4-6 minggu. Operasi katup jantung diperlukan untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung yang rusak akibat infeksi.

Pencegahan Penyakit Jantung

 Berikut gaya hidup untuk menjaga kesehatan jantung yang bisa Kamu lakukan:

  • Mengurangi lemak jenuh dan meningkatkan asupan lemak sehat, seperti yang ditemukan dalam kacang-kacangan, minyak zaitun, dan ikan.
  • Membatasi konsumsi garam hingga 6 gram per hari penting untuk mencegah tekanan darah tinggi.
  • Membatasi atau menghindari konsumsi alkohol untuk mencegah kerusakan jantung.
  • Mengatur pola makan yang sehat dan seimbang.
  • Olahraga secara teratur.
  • Mengelola stress dan menjaga mood agar tetap stabil.
  • Tidak merokok.

Komplikasi Penyakit Jantung

 Penyakit jantung dapat menyebabkan berbagai gangguan lainnya, jika tidak ditangani dengan baik. Komplikasi paling umum terjadi, sebagai berikut:

  • Stroke iskemik
  • Serangan jantung
  • Anemia
  • Aritmia (detak jantung tidak teratur)
  • Penggumpalan darah
  • Pelemahan otot
  • Edema paru (cairan di paru-paru)
  • Kesulitan bernapas
  • Gagal jantung akut
  • Ruptur jantung (robeknya otot jantung)
  • Henti jantung
Mulailah hidup sehat sebagai investasi dimasa mendatang.

Inspiration

1 komentar: